Minggu, 11 November 2012

pengertian ulir

  • 1. BAB IVTujuan :Setelah mempelajari materi pelajaran pada bab IV, diharapkanmahasiswa dapat :1. Menjelaskan fungsi ulir dalam kaitannya dengan perlunyadilakukan pengukuran ulir.2. Menyebutkan bermacam-macam ulir yang banyakdigunakan dalam permesinan.3. Menyebutkan elemen-elemen penting dari ulir yang perludiukur.4. Menjelaskan standar umum dari suatu ulir, baik menurutsistem metrik maupun menurut sistem inchi.5. Memeriksa atau mengukur elemen-elemen penting dari ulirdengan alat dan cara yang tepat, baik pengukuran secara langsungmaupun pengukuran tak langsung.6. Menjelaskan suaian dan toleransi dalam pembuatankomponen berulir (mur dan baut).7. Menganalisis hasil-hasil pengukuran ulirDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir149BAB IVPENGUKURAN ULIRSistem ulir sudah dikenal dan sudah digunakan oleh manusia sejakbeberapa abad yang lalu. Tujuan diciptakannya sistem ulir ini pada
  • 2. dasarnya adalah mendapatkan cara yang mudah untuk menggabungkanatau menyambung dua buah komponen sehingga gabungan ini menjadisatu kesatuan unit yang bermafaat sesuai dengan fungsinya. Sebelumteknologi industri maju pembuatan ulir hanya dilakukan dengan tangandan sudah tentu hasilnya kasar.Pada abad ke 18 yaitu pada masa Revolusi Industri, Inggris mulaimemproduksi sistem ulir dengan peralatan yang waktu itu sudahdipunyai. Karena belum ada standarnya maka antara ulir yang satudengan ulir yang lain (ulir luar dan ulir dalam) jarang diperoleh kecocokanwaktu digabungkan. Pada tahun 1841 seorang ilmuwan Inggris bernamaSir Joseph Whitworth mulai mencoba membuat standar ulir yang hasilnyasampai sekarang dikenal dengan nama ulir yang hasilnya sampaisekarang dikenal nama ulir Whitworth.Pada tahun 1864, Wiliam Sellars, seorang ilmuwan Amerikamengembangkan sistem ulir yang kemudian digunakan di AmerikaSerikat pada masa tersebut. Ulir buatan Sellars ini diberi rekomendasioleh Franklin Institut. Meskipun demikian, ulir Sellars tidak cocokdipasangkan dengan ulir Whitworth karena sudut ulirnya berbeda.Pada tahun 1935, American Standard mulai mengenalkan standarsudut ulir sebesar 60°. Akan tetapi masih juga beluM ada standar yangsama antara beberapa negara seperti Kanada, Inggris dan Amerika.Akhirnya, pada masa perang dunia kedua, terjadi persetujuan antaraKanada, Inggris dan Amerika untuk menggabungkan standar ulir Inggrisdan Amerika yang sekarang terkenal dengan nama Ulir Unified. Denganulir unified ini penggunaan sistem ulir di ketiga negara tersebut menjadi
  • 3. fleksibel karena adanya keseragaman dalam standarnya.Dari sejarah singkat di atas nampak bahwa sejalan denganperkembangan teknologi perindustrian maka penyederhanaan sistem ulirpun mulai dilakukan. Dalam kaitan ini, Organisasi Standar Internasional(ISO) pun telah membuat standar tersendiri untuk sistem ulir. Perubahanperubahandan pengembangan sistem standar ulir ini dilakukan denganmaksud untuk memperoleh komponen-komponen yang berulirmempunyai sifat mampu tukar (interchangeability) dan dapat diprodukdalam jumlah besar.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir150Kini, penggunaan sistem ulir untuk penyatuan dua komponenhampir terdapat dalam semua hasil teknologi. Dari hasil teknologiperindustrian yang tingkat ketelitiannya rendah (kasar) sampai pada hasilindustri yang tingkat ketelitiannya sangat tinggi (presisi) tidak bisa lepasdari yang namanya ulir. Sistem ulir telah menjadi salah satu faktorpenting dalam kemajuan industri pada semua jenis produksi. Makin tinggitingkat ketelitian suatu komponen dibuat berarti makin tinggi pula tingkatketelitian sistem ulirnya. Untuk dapat membuat komponen yang berulirmaka perlu dipelajari seluk beluk mengenai ulir khususnya dalam halsistem pengukurannya.A. Jenis Ulir dan FungsinyaSecara umum jenis ulir dapat dilihat dari gerakan ulir, jumlah ulirdalam tiap gang (pitch) dan bentuk permukaan ulir. Bisa juga jenis ulir ini
  • 4. dilihat dari standar yang digunakan, misalnya ulir Whitworth, ulir metrikdan sebagainya.1. Jenis Ulir Menurut Arah Gerakan Jalus UlirMenurut arah gerakan ulir dapat dibedakan dua macam ulir yaitu ulirkiri dan ulir kanan. Untuk mengetahui apakah suatu ulir termasuk ulir kiriatau ulir kanan dilihat arah kemiringan sudut sisi ulir. Atau bisa juga dicekdengan memutar pasangan dari komponen-komponen yang berulirmisalnya mur dan baut. Apabila sebuah mur dipasangkan pada baut yangkemudian diputar ke kanan (searah jarum jam) ternyata murnya bergerakmaju maka ulir tersebut termasuk ulir kanan.Sebaliknya, bila mur diputar arahnya ke kiri (berlawanan denganarah jarum jam) ternyata murnya bergerak maju maka ulir tersebuttermasuk ulir kiri. Jadi, pada ulir kanan, kalau akan melepaskan mur daribautnya maka mur harus diputar ke kiri. Sedangkan pada ulir kiri, untukmelepaskan murnya adalah dengan memutar mur ke kanan. Yang palingbanyak digunakan adalah ulir kanan.2. Jenis Ulir Menurut Jumlah Ulir Tiap Gang (Pitch)Dilihat dari banyaknya ulir tiap gang (pitch) maka ulir dapat dibedakan menjadi ulir tunggal dan ulir ganda. Ulir ganda artinya dalamsatu putaran (dari puncak ulir yang satu ke puncak ulir yang lain) terdapatlebih dari satu ulir, misalnya dua ulir, tiga ulir dan empat ulir. Untuk ulirganda ini biasanya disebutkan berdasarkan jumlah ulirnya, misalnyaganda dua, ganda tiga dan ganda empat. Gambar 4.1 menunjukkanbagan dari ulir tunggal dan ulir ganda. Melihat bentuknya, maka satuputaran pada ulir ganda dapat memindahkan jarak yang lebih panjang
  • 5. dari pada satu putaran ulir tunggal.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir151Gambar 4.1. Ulir tunggal dan ulir ganda.3. Jenis Ulir Menurut Bentuk Sisi UlirMelihat bentuk dari sisi ulir ini maka ulir dapat dibedakan menjadiulir segi tiga, segi empat, trapesium, parabol (knuckle). Bentuk ulir ini jugaada kaitannya dengan standar yang digunakan. Berikut ini berapa contohdari bentuk ulir.Ulir Metrik (ISO) British Standard WhitworthDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir152Ulir Unified British AssociationKnuckle Buttress 450ACMEGambar 4.2. Jenis-jenis ulir menurut bentuk sisi ulir4. Fungsi UlirDengan adanya sistem ulir memungkinkan kita untukmenggabungkan atau menyambung beberapa komponen menjadi satuunit produk jadi. Berdasarkan hal ini maka fungsi dari ulir secara umumdapat dikatakan sebagai berikut:a. Sebagai alat pemersatu, artinya menyatukan beberapa komponenmenjadi satu unit barang jadi. Biasanya yang digunakan adalah ulirulir
  • 6. segi tiga baik ulir yang menggunakan standar ISO, BritishStandard maupun American Standard.b. Sebagai penerus daya, artinya sistem ulir digunakan untukmemindahkan suatu daya menjadi daya lain misalnya sistem ulirpada dongkrak, sistem ulir pada poros berulir (transportir) padamesin-mesin produksi, dan sebagainya. Dengan adanya sistem ulirDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir153ini maka beban yang relatif berat dapat ditahan/diangkat dengandaya yang relatif ringan. Ulir segi empat banyak digunakan disini.c. Sebagai salah satu alat untuk mencegah terjadinya kebocoran,terutama pada sistem ulir yang digunakan pada pipa. Kebanyakanyang dipakai untuk penyambungan pipa ini adalah ulir-ulir Whitworth.B. Beberapa Istilah Penting Pada UlirPenggunaan kata istilah di atas tidak untuk menunjukkan adanyaarti-arti lain dari ulir, melainkan untuk menunjukkan adanya dimensidimensiyang penting untuk diketahui setiap kali membicarakan masalahulir. Beberapa dimensi yang penting dari ulir dapat dilihat pada Gambar4.3 berikut ini.Gambar 4.3. Dimensi penting dari ulir1. Diameter mayor (diameter luar) adalah diameter terbesar dari ulir.2. Diameter minor (diameter inti) adalah diameter terkecil dari ulir.3. Diameter pit (diameter tusuk) adalah diameter semu yang letaknya diantara diameter luar dan diameter inti. Pada radius dari diameter
  • 7. tusuk inilah letaknya titik-titik singgung antara pasangan dua buah ulirsehingga pada titik-titik tersebutlah yang akan menerima bebanterberat sewaktu pasangan ulir dikencangkan.4. Jarak antara puncak ulir yang disebut juga dengan istilah pitchmerupakan dimensi yang cukup besar pengaruhnya terhadappasangan ulir. Karena apabila jarak antara puncak ulir yang satudengan puncak ulir yang lain tidak sama maka ulir ini tidak bisadipasangkan dengan ulir yang lain yang jarak puncak ulirnya masingmasingadalah sama. Kalaupun bisa tentu dengan jalan dipaksa yangakhirnya juga akan merusakkan ulir yang sudah betul. Akibatnyapasangan dari beberapa komponen dalam satu unit pun tidak bisabertahan lama. Jadi, dalam proses pembuatan jarak puncak ulir harusDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir154diperhatikan betul-betul, sehingga kesalahan yang terjadi pada jarakpuncak ulir masih dalam batas-batas yang diijinkan.5. Sudut ulir adalah sudut dari kedua sisi permukaan ulir yangsatuannya dalam derajat. Untuk American Standard dan ISO sudutulirnya adalah 600. Untuk ulir Whitworth sudut ulirnya 55°.6. Kedalaman ulir adalah jarak antara diameter inti dengan diameterluar.C. Standar Umum untuk UlirYang akan dibicarakan disini adalah ulir menurut ISO Metrik dan ulirUnified. Ulir ISO metrik satuannya dalam milimeter dan ulir Unified
  • 8. satuannya dalam inchi. Keterangan selanjutnya dapat dilihat padagambar-gambar berikut. Gambar 4.4 adalah bentuk standar ulir menurutISO metrik. Gambar 4.5 adalah bentuk standar ulir menurut Unified.1. Ulir ISO MetrikGambar 4.3 Bentuk ulir ISO MetrikDimana:p = jarak puncak ulir, dalam mmH = kedalaman ulir, = 0.86603p4H= 0.216551p6H = 0.14434p8H= 0.10825p Rr = 0.14434pDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir155Kedalaman ulir dalam (nut) = H85 = 0.54127pKedalaman ulir luar (bolt) = H2417 = 0.61343p
  • 9. 2. Ulir UnifiedGambar 4.5 Bentuk umum ulir unifiedDimana:n = jumlah gang per inchip = jarak puncak ulir, dalam inchi =n1H = kedalaman ulir = 0.86603phb = kedalaman ulir luar = 0.361343p =n0.61343 =2417 Hhm = kedalaman ulir dalam = 0.54127p =n0.54127 =85HE = diameter tusuk = Diameter mayor – 0.64952pDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir1563. Perbandingan Ukuran Ulir ISO Metrik dan UnifiedSumber : Center For Metrikc Education, Western Michigan University.Pembuatan ulir bisa dilakukan dengan bermacam cara antara lain
  • 10. yaitu dengan: mesin bubut, snei, tap, dan kadang-kadang bisa jugadengan mesin freis. Yang paling banyak dilakukan adalah dengan mesinbubut dan dengan snei atau tap. Karena pembuatan ulirnya sebagianbesar dengan mesin maka kesalahan dalam pembuatan bisa saja terjadi.D. Analisis Kesalahan pada UlirKesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada waktu membuatulir dengan menggunakan mesin antara lain adalah: kesalahan diametermayor, kesalahan diameter minor, kesalahan diameter pitch, kesalahansudut sisi ulir dan kesalahan pitch. Untuk kesalahan diameter pitch,kesalahan sudut sisi ulir, dan kesalahan pitch, kesemuanya merupakankesalahan yang ada kaitannya dengan kesalahan diameter fungsional.1. Kesalahan Sudut Sisi UlirKesalahan sudut sisi ulir dapat terjadi karena antara lain adalahadanya kesalahan sudut pahat (pisau potong) atau adanya kesalahanpenyetelan posisi pahat.2A = kelas ulirUNC = seri ulir16 = jumlah gangper inchi= diametermayor =inchiM = simbol ISO10 = diameter nominal= 10mm
  • 11. 1.5 = jarak puncak ulir= 1.5 mm6g = kualitas dan daerahtoleransi ulir 6 - 325 - 404 - 403 - 482 - 5612 x 1.7510 x 1.58 x 1.256x15 x 0.84 x 0.71-87/8- 93/4 - 105/8 - 119/16 - 12½ - 137/16 - 143/8 - 165/16 - 18¼ - 2012 - 24
  • 12. 10 - 248 - 3220 x 2.516 x 224 x 33 x 0.52.5 x 0.452 x 0.4Ulir ISO Metrik Ulir UnifieldDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir157Pengaruh kesalahan sudut sisi ulir pada fungsi dari ulir dapatdijelaskan sebagai berikut: lihat Gambar 4.6 berikut ini. Gambar inimenunjukkan pasangan ulir di mana salah satu sudut sisi ulir yang lainterdapat kesalahan. Kenaikan diameter efektif (diameter tusuk) nyaadalah Ed. Besarnya Ed ini dapat kita cara dengan memperbesar gambarbagian dari pasangan ulir yang menunjukkan terjadinya kesalahan sudutsisi ulir, lihat gambar di sebelah kanan 4.6.Gambar 4.5. Pasangan ulir luar dan ulir dalam yang menunjukkan adanyakesalahan sudut.Dari gambar yang diperbesar dapat dituliskan di sini bahwa :. sin.DEDF
  • 13. ..sinDE DFBila harga . . ..ACDFADDFDF . AC.. dan....sinDAkan tetapi,..coscos AC ABACAB . . . .AB adalah setengah dari tinggi ulir (h), maka :...
  • 14. ......sin2h2 cos sinDE h. = sudut ulir .. = kesalahan sudut ulir (dalam radian)Seandainya sudut dari kedua-duanya terjadi kesalahan maka hargakoreksi untuk diameter tusuk secara teoritis adalah :d . 1 2. sinE h .. . .......Ed = harga koreksi karena kesalahan sudut sisi ulir, dalammilimeter.h = tinggi atau kedalaman teoritis ulir, dalam milimeter.. = sudut ulir , dalam derajat...1,..2 = kesalahan sudut sisi ulir, baik untuk ulir luar maupun ulir dalam,dalam radian.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir158Dengan cara yang sama dapat dilakukan analisis kesalahan sudut
  • 15. sisi ulir untuk ulir Whitworth. Lihat Gambar 4.7. berikut ini.Gambar 4.6. Ulir Whitworth dengan r = 0,1373p dan sudut ulir = 550.Dari gambar di atas dapat dijelaskan hubungan trigoneometrisebagai berikut :R = 0.1373p h = 0.6403p-2r +2BCABSin. . BC BC = r sin.h = 0.6403p – 2r + 2r sin.Dimasukkan harga r dan . , maka :h = 0.6403p – 0.2746p (1 + 0.4617)h = 0.4924pPada pembahasan sebelumnya diperoleh harga koreksi kesalahansudut sisi ulir secara umum yaitu :d . 1 2. sin2E h .. . .....Dengan memasukkan harga h = 0.4924p maka harga koreksi kesalahansudut sisi ulir untuk ulir Whitworth adalah :..360x20.8192E 0.4924p d 1 2.
  • 16. . . .. . ...Ed . 0.0105p...1. ..2.. = sudut sisi ulir = 240 30’... 1,.. 2 = kesalahan susut sisi ulir dari kedua ulir, satuannya dalamradian, harus diubah dengan jalan mengalikannya denganangka3602..DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir159Dengan cara yang sama seperti di atas maka untuk ulir-ulir yanglain dapat dituliskan hubungan trigonometri sebagai berikut :Ulir standar British Association dengan sudut ulir 47° 30° harga koreksikesalahan sudut sisi ulir adalah:.Ed . 0.0091p...1. ..2.Ulir Unified dengan sudut ulir 600 harga koreksi kesalahan sudut sisi uliradalah :.Ed . 0.0098p...1. ..2.Untuk ulir metrik dengan sudut ulir 600 harga koreksi kesalahan sudut sisiulir adalah :.Ed . 0.00115p...1. ..2.2. Analisis Kesalahan Jarak Puncak Ulir (pitch)Untuk mempermudah pembahasan maka kita anggap pembuatan
  • 17. ulir dilakukan dengan mesin bubut. Dengan mesin bubut maka tingkatketelitian jarak puncak ulir yang dibuat akan tergantung pada dua halyaitu:a. kebenaran hasil bagi (rasio) antara kecepatan pemakanan pahat(gerak translasi) dengan kecepatan potong pahat (kecepatan putardari benda kerja),b. hasil bagi antara kecepatan pemakanan dan kecepatan putar harustetap konstan selama proses pemotongan berlangsung.Apabila syarat pertama tidak dipenuhi maka akan terjadi kesalahanjarak puncak ulir (pitch) yang disebut dengan istilah kesalahan pitprogresif (progressive pitch error). Sebaliknya, apabila syarat nomor duadipenuhi maka akan terjadi kesalahan jarak puncak ulir yang disebutdengan istilah kesalahan pit periodik (periodic pitch error).Bila digambarkan secara grafik maka dapat diperoleh bentuk grafiksebagai berikut:Gam bar 4.8. Kesalahan pit progresif Gambar 4.9. Kesalahan pit periodikDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir160Kesalahan pit progresif dapat disebabkan oleh penggunaan rodarodagigi pengganti yang tidak tepat. Secara umum kesalahan pit bisajuga disebabkan adanya kesalahan pit pada poros transportier mesinbubut atau poros-poros penggerak lainnya. Kalau setiap jarak puncak ulirterjadi kesalahan sebesar. p, maka untuk setiap puncak ulir sepanjangbenda berulir tersebut terjadi kesalahan n. p, n adalah jumlah ulir yang
  • 18. dibuat. Dari keadaan seperti itu, bila digambarkan secara grafik makadiperoleh keadaaan seperti pada Gambar 4.8. di atas.Kesalahan pit periodik dapat terjadi karena adanya kesalahan rodarodagigi yang menghubungkan benda kerja dengan poros penggerakutama atau karena adanya gerakan-gerakan aksial dari poros utama(lead screw). Keadaan seperti ini akan menyebabkan kesalahan yangsifatnya siklus. Artinya pada saat tertentu jarak puncak ulir harganyamelebihi harga yang sebenarnya, pada saat-saat yang lain jarak puncaktersebut justru lebih kecil dari pada harga yang sebenarnya. Kemudiankembali lagi pada harga yang normal, lalu menuju ke harga yang lebihbesar, kembali ke harga yang normal lagi. Demikian seterusnya. Kalaudigambarkan nampak seperti sinusoida, lihat Gambar 4.9Apakah kesalahan jarak puncak ulir ini ada pengaruhnya terhadapdiameter efektif atau fungsional? Tentu saja ada pengaruhnya. Untukpembahasan ini dapat dilihat Gambar 4.10.Gambar 4.9. Skema pasangan ulir yang mempunyai kesalahan pitkumulatif.Berdasarkan gambar yang disebelah kanan Gambar 4.10. di atas,dapat dijelaskan sebagai berikut :DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir161kedalaman kumulatif jarak puncak ulir sepanjang pasanganulir dan harga koreksi kesalahan jarak puncak ulir dalam kaitannyauntuk menambah diamter efektif.
  • 19. Dengan cara yang sama maka diperoleh pula persamaan untuk uliruliryang lain, misalnya :Untuk ulir Metrik, = 1.732 . pUntuk ulir Whitworth = 1.920 . pE. Cara Pengukuran UlirBagian-bagian penting dari ulir yang harus diukur antara lainadalah: diameter mayor (luar), diameter minor (inti), diameter efektif(tusuk/pit), sudut ulir dan jarak puncak ulir.1. Pengukuran Diameter Mayor UlirUntuk pengukuran secara kasar dapat dilakukan denganmenggunakan mistar ingsut/jangka sorong. Untuk pengukuran yang lebihteliti lagi dapat digunakan mikrometer yang memang khusus untukmengukur ulir, biasanya digunakan mikrometer pana. Untuk mendapathasil pengukuran yang lebih teliti lagi, baik dibandingkan denganmenggunakan mistar ingsut maupun dengan menggunakan mikrometerpana, adalah dengan menggunakan alat yang disebut Floating Carriage(Bench) Micrometer.Untuk melakukan pengukuran diameter mayor ulir denganmenggunakan Bench Micrometer diperlukan poros atau silinder yangpresisi sebagai silinder starndar. Misalnya diameter silinder standaradalah Ds. Silinder standar diukur diameternya dengan Bench Micrometerdi mana jarum penunjuk (fiducial indicator) harus menunjukkan posisi nol.Dari mikrometernya dapat dibaca besarnya diameter silinder menurutukuran Bench Micrometer, Misalnya R1. Kemudian silinder standardilepas dan diganti dengan ulir yang hendak diukur diameter mayornya.
  • 20. Dengan cara yang sama, kemudian dicatat harga pengukuran yangditunjukkan oleh skala mikrometer, misalnya R2. Dengan demikian dapatdiperoleh besarnya diameter mayor ulir yang besarnya adalah sebagai :Dm = Ds + (R2 - R1) mm.Dm = diameter mayor ulir.Ds = diameter silinder standar.R1 = pembacaan mikrometer untuk pengukuran silinder standar.R2 = pembacaan mikrometer untuk pengukruan diameter mayor ulir.2. Pengukuran Diameter Minor UlirDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir162Alat ukur yang bisa digunakan untuk mengukur diameter minor (inti)ulir antara lain adalah mikrometer ulir yang ujung ukurnya berbentukruncing dan Bench Micrometer. Bila pengukurannya dengan mikrometerbiasa yang kedua maka ukurnya memang khusus untuk pengukurandiameter inti ulir maka pembacaan hasil pengukurannya dapat langsungdibaca pada skala ukur mikrometer tersebut.Apabila alat ukur yang digunakan adalah Bench Micrometer makacara pengukurannya juga sama dengan pengukuran diameter mayornya.Ambil silinder standar dan ukurlah dengan Bench Micrometer. Misalnyadiameter silinder standar adalah Ds, dan hasil pembacaan mikrometerterhadap silinder standar misalnya R1. Kemudian silinder standardilepaskan dari Bench Micrometer dan diganti dengan ulir yang akandiukur. Untuk pengukuran diameter inti diperlukan alat bantu lain yaitu
  • 21. prisma yang biasanya sudah disediakan sebagai pelengkap dari FloatingCarriage Micrometer. Prismanya diletakkan sedemikian rupa sehinggabagian yang tajam (sisi prisma) masuk pada sudut ulir. Dengan memutarmikrometer maka batang prisma yang digunakan tepat menyentuhpermukaan ukur dengan catatan bahwa kedudukan fiducial indicatorharus betul-betul pada posisi nol. Dengan mikrometer dapat diketahuibesarnya harga pengukuran, misalnya R2. Dengan hasil ini maka dapatdihitung besarnya diameter inti dari ulir yaitu :Di = Ds . (R2 – R1) mm.Gambar 4.11. Skematis pengukuran diameter inti ulir.3. Pengukuran Diameter Efektif (Tusuk)Untuk melakukan pengukuran diameter efektif ulir bisa dilakukandengan menggunakan mikrometer ulir dan dengan metode dua atau tigakawat.3.1. Pengukuran Diameter Efektif dengan Mikrometer UlirAlat yang digunakan adalah mikrometer biasa, namun ujung darisensornya mempunyai bentuk yang khusus sehingga dapat menyentuhmuka ukur dengan posisi yang pas. Dengan adanya ujung kontak(sensor) yang khusus ini maka hasil pengukurannya dapat dibacalangsung pada skala ukur mikrometer yang digunakan. Bentuk-bentukDs = diameter poros standar(diketahui)R2 = hasil baca diameterstandar (fiducial incdicator= 0)
  • 22. R1 = hasil diameter inti ulir(fiducial indicator = 0)DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir163dari ujung sensor mikrometer pengukur diameter efektif ini antara lainadalah sebagai berikut :Gambar 4.12. Bentuk ujung sensor mikrometer pengukurdiameter efektif ulir3.2. Metede Pengukuran dengan Dua KawatCara pengukuran ini adalah dengan jalan meletakkan kawat dengandiameter tertentu masing-masing pada tempat yang berlawanan. Denganmenggunakan perhitungan dari beberapa persamaan maka dapat dicarihubungan antara diameter kawat dengan sudut ulir dan diameter efektif.Gambar 4.13. Pengukuran dengan metode dua kawat.Dari gambar tersebut : De = H + 2FGDe = diameter efektifH = X – 2dX = ukuran/jarak bagian luar kawatd = diameter kawatDe = X – 2d + 2 FGa. Sisi ujung yang diperpendek.Bentuk ini seing dipakai.b. Bentuk ujung penuh, seringdigunakan untuk ulir dengan
  • 23. pits yang kecil.c. Bentuk ujung dengan sudutyang kecil, biasa untukmengukur diameter.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir164Sekarang mencari besarnya G F, bisa dilihat pada hubungan antarabeberapa garis dibawah sebelah kanan. BC merupakan garis diameterefektif, BC = ½ pitch.2OP . d cos ec. / 2..2cos / 2 .1.PF d ec.cot / 24PG . GC cot. / 2 . P ...2cos / 2 14cot / 2 .
  • 24. ....GF PG PF p . d ec.Padahal H = X – 2d..2cos / 2 142 2. cot / 2...FG p . d ec.cot / 2 .cos 2 1.2. p . . d es. .Jadi, diameter efektif ulir adalah :cot / 2 .cos / 2 1.2De . X . 2d . p . . d ec. .P = jarak puncak ulir. = sudut ulirUntuk menentukan besarnya diameter kawat yang terbaik dapat dihitungsebagai berikut :ABcos. . BCCos.
  • 25. AB . BC2 4cos.d.pJadi :22cos.d.pDimana:Pada gambar disebelah,2AB . 1 diameter kawatBC pitch4.1DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir165d = diameter kawat terbaikp = jarak puncak ulir. = sudut ulirDalam prakteknya sehari-hari agak sulit memperoleh diameterkawat yang betul-betul tepat. Untuk mempermudah pengukuran makaperlu juga diketahui adanya diameter kawat maksimum dan minimum.Berdasarkan pengalaman maka dapat disusun suatu tabel tentang
  • 26. ukuran diameter kawat untuk pengukuran ulir.Tabel 18. Ukuran diameter kawat untuk pengukuran diameter efektif ulir.Jenis ulir Sudut Diameterkawat terbaikDiameter kawatmaksimumDiameter kawatminimumWhitworthMetrikBritish Association55060047½°0.5637p0.5773p0.5462p0.853p1.010p0.730p0.506p0.505p0.498pp = jarak puncak ulir3.3. Metode Pengukuran dengan Tiga Kawat
  • 27. Untuk pengukuran diameter efektif dengan metode tiga kawat jugadilakukan dengan perhitungan-perhitungan sehingga diperolehpersamaan-persamaan tertentu. Dengan adanya persamaan-persamaanitu maka dapat dihitung hubungan antara diameter kawat dengan sudutulir dan diameter efektif. Untuk perhitungannya lihat gambar 4.19Gambar 4.14. Pengukuran dengan metode tiga kawatDari gambar : M = jarak luar kawatEd = diameter efektif ulird = diameter kawat, r jari-jari kawat = d21. = sudut ulirDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir166AD = AB cosec2.= r cosec2.H = DE cot2.=
  • 28. 2pcot2.CD =2cot241H.p.X = AD – CD= r cosec2.-4pcot2.Jarak luar kawat = Ed + 2x + 2r= Ed + 2 (r cosec2.-
  • 29. 2cot4p.) +2r= Ed + 2r (1 + cosec2.)-2pcot2.M = Ed + d (1 + cosec2.)-2pcot2.Apabila persamaan M di atas dipakai untuk mencari diameter efektifulir metrik atau Whitworth maka dapat dihitung sebagai berikut :
  • 30. Gambar 4.20 Ulir MetrikTelah diketemukan bahwa jarak luar kawat M :M = De + d (1+cosec2.)-2p cot2.M = D1 – 0.6496p + (1+2) -2p (1.732)= D1 + 3d – (0.6496 + 0.866) pM = Dluar + 3d – 1.515pKedalaman ulir H = 0.6496pDe = D1 – HSudut = 600, maka22sec ..Co1.732
  • 31. 2..CotDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir167Untuk ulir Whitworth juga dapat dilakukan dengan cara yang sama.Gambar 4.21. Ulir WhitworthDe = Dluar - 0.64pM = D1 – 0.64p + d(1+2.1657) -2p (1.921)M = D1 + 3.1657d – 1.6pApabila harga M (jarak luar kawat) dan d (diameter kawat) diketahuimaka harga dari diameter efektif yang diukur dapat diketahui denganmenggunakan perhitungan tersebut diatas.4. Pengukuran Sudut dan Jarak Puncak UlirUntuk pengukuran sudut ulir dan jarak puncak ulir bisa digunakanalat ukur pembanding misalnya mal ulir, juga bisa digunakan proyektorbentuk (profile projector). Dengan menggunakan mal ulir kita dapatmengecek langsung besarnya sudut dan juga besarnya jarak puncak ulir,terutama untuk ulir-ulir dalam ukuran kecil yang jarak puncak ulirnyaberkisar antara 0.25 – 6.00 mm bagi ulir metrik, dan antara 2½ - 28 gangper inchi untuk ulir inchi.
  • 32. Gambar 4.17 adalah mal ulir metrik dengan jumlah bilah sebanyak24 buah dimana yang 23 buah untuk mengecek jarak puncak ulir dansatu lagi untuk mengecek sudut. Tebal masing-masing bilah adalah 0.5mm.Kedalaman ulir H = 0.64pSudut ulir = 55°, makaDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir168Gambar 4.17. Mal ulir ISO Metrik.Gambar 4.18 adalah gambar mal ulir menurut American NationalStandard yang satuannya dalam inchi. Terdiri dari 28 bilah, satu bilahkhusus untuk mengecek sudut ulir dan 27 bilah lainnya untuk mengecekjarak puncak ulir.Gambar 4.18. Mal ulir menurut U.S. StandarApabila bentuk ulirnya dalam ukuran yang besar tidakmemungkinkan diukur dengan mal ulir maka lebih baik digunakan duabuah rol baja untuk mencari sudut ulir. Kedua rol baja diameternya harusberbeda.Gambar 4.19 Mengukur sudut ulir dengan dua rol baja.. 2 1. . 2 1.12MMRRSin...
  • 33. ..AD = AC – CD= R1 + (M2 – M1) – R2CB = R2 – R1, makaAB. BC2sin.Jadi : . . . . 2 1 2 1212MMRRSin R R......M1 = jarak luar rol bajadengan diameter d1M2 = jarak luar rol bajadengan diameter d2R1 = diameter d1R2 = diameter d2DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI
  • 34. Bab IV – Pengukuran Ulir169Selain dengan mal ulir pengukuran sudut ulir dan jarak puncak ulirbisa juga dengan menggunakan proyektor bentuk, tetapi untuk ulir-uliryang berdimensi relatif kecil dan dengan pertimbangan tidak akanmerusakkan kaca landasan ukur dari proyektor bentuk.Berikut ini dua buah contoh perhitungan pada pemeriksaandiameter efektif ulir dengan menggunakan kawat.Contoh 1. Memeriksa baut 10 x 1.5 ISO dengan menggunakan kawatberdiameter terbaik, maksimum dan minimum.Diameter kawat terbaik untuk ISO adalah : 0.5773p.Diameter kawat d = 0.5773 x 1.5 = 0.86595 mmJarak luar kawat M = Dluar + 3 d – 1.5156p= 10 + 3 x 0.86595 – 1.5156 x 1.5M = 2.60785 + 10 – 2.27340 = 10.33445 mm.Bila dipakai kawat dengan diameter maksimum maka :d = 1.010p = 1.010 x 1.5 = 1.515 mmM = 10 + 3 x 1.515 – 1.515 x 1.5= 12.37160 mmDan jika digunakan kawat yang berdiameter minimum maka :d = 0.505p = 0.505 x 1.5 = 0.5575 mmM = 10 + 3 x 0.5575 – 1.5156 x 1.5= 9,39910 mmContoh 2. Periksalah ulir Whitworth ½ inchi dengan menggunakan kawatberdiameter terbaik, maksimum dan minimum.
  • 35. Misalnya jumlah gang per inchi = 10, maka pitch = 0.1 inchi.Untuk diameter terbaik,d = 0.5637p = 0.05637 inchi.M = Dluar + 3.1657 x d – 1.6p= 0.50 + 3.1657 x 0.05637 – 1.6 x 0.1M = 0.51846 inchi.Untuk diameter kawat maksimum,d = 0.853p= 0.853 inchi.M = 0.50 + 3.1657 x 0.0853 – 1.6 x 0.1= 0.6100 inchi.Untuk diameter minimum,d = 0.506p = 0.506 inchi.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir170M = 0.50 + 3.1657 x 0.0506 – 1.6 x 0.1= 0.4400 inchi.5. Pengukuran Ulir DalamUntuk ulir-ulir bagian dalam (lubang-lubang yang berulir)pengukurannya adalah lebih sulit dari pada pengukuran ulir luar. Untukmemeriksa besar dan diameter inti biasanya digunakan alat ukur kaliberbatas poros pengukur ulir (thread plug gauge) yang diberi batasan GOdan NOT GO. Kaliber poros pemeriksa ulir ini mempunyai bentuk uliryang agak kurus dengan sudut ulir yang agak kecil serta longgar pada
  • 36. diameter intinya. Untuk memeriksa diameter efektif ulir dalam dapatdigunakan kaliber poros pemeriksa ulir GO dan NO GO. Pada bagiandiameter puncak dan diameter pembuatannya dilonggarkan, namunmasih tetap mempunyai sudut dan jarak kisar yang tepat. Sedangkanuntuk memeriksa diameter kecilnya bisa digunakan kaliber poros yanglurus yang permukaannya rata dan halus, disebut juga kaliber poros lurusGO dan NOT GO (plug plain gauge).Untuk mengukur sudut dan jarak puncak ulir dapat dilakukandengan jalan membuat suatu cetakan sehingga cetakan tersebutbiasanya adalah lilin, belerang atau lak. Pengukuran yang dilakukanadalah terhadap cetakan yang kita buat dan alat ukur yang digunakanbiasanya dengan proyektor bentuk. Untuk mencetak ulir dalam denganlak maka tidak semua muka ulirnya dicetak tetapi cukup sepertiganyasaja.Bila bahan yang dibuat untuk cetakan adalah lilin maka sebaiknyalilin itu diberi pegangan, dimasukkan pada pipa yang dicowak (dikurangisebaik permukaannya), kemudian lilin yang ada di ujung pipa tersebutditekankan pada ulir. Dengan cara-cara tersebut akan diperoleh profilprofildari ulir dalam yang kemudian dilakukan pengukuran seperti halnyamengukur ulir luar. Gambar 4.20 menunjukkan contoh dari pembuatancetakan dengan lilin dan lak.Gambar 4.20 Membuat cetakan untuk pengukuran sudut danPengecoran denganlak pada 1/3 bagiandari mur
  • 37. DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir171kisar ulir dalamF. Toleransi dan Jenis Suaian UlirUntuk pembahasan selanjutnya agar mudah diingat makapenggunaan istilah ulir luar akan diganti dengan istilah baut dan ulirdalam akan diganti dengan istilah mur. Dalam membicarakan toleransidan suaian dari mur dan baut ini, selain ulir yang dalam metrik juga uliryang dalam inchi.1. Ulir ISO MetrikBentuk standar dari ulir ISO Metrik dapat dilihat pada gambar 4.3 dimuka. Untuk merencanakan profil ulir pada mur dan baut dapat dilihatgambar dan penjelasan berikut ini :Gambar 4.21. Perencanaan profil ulir ISO MetrikDe = diameter efektif mur de = diameter efektif bautD1 = diameter minor mur d1 = diameter minor bautD2 = diameter mayor mur d2 = diameter mayor bautH = tinggi ulir p = ulir R = radius ulirH1 = kedalaman maksimum pasangan mur dan baut = H85He = kedalaman dasar ulir baut = H2417
  • 38. H d 0.64952p8D d 2x 3 e . 2 . . 2 .H d 0.64952p8d d 2x 3 e . 2 . . 2 .H8d 2H d 2x 54H2D d 2x H 2 1 2 e 1 . . . . .........= d2 – 1.08253pDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir172H24d 2x 176
  • 39. H2d d 2x H 2 e 1 . . .........= d2 – 1.22687pH 0.54127p852H1 D D2 1 . ...H 0.61343p24172He D D2 1 . ... 0.14434p6R.H.1.1. Toleransi Ulir
  • 40. Seperti halnya poros dan lubang, maka untuk mur dan baut jugaberlaku hal yang sama dalam kaitannya dengan masalah toleransi. Untukmendefinisikan daerah toleransi dari ada tiga hal yang perlu diperhatikanyaitu garis nol sebagai garis profil dasar, penyimpangan fundamental danposisi daerah toleransi. Untuk ulir baut biasanya daerah toleransinyaadalah e, g, dan h. Sedangkan untuk ulir mur daerah toleransinya adalahG dan H.Untuk suaian yang sering digunakan pada pasangan antara murdan baut adalah H/g, H/h dan G/h. Misalnya :untuk ulir M6, digunakan pasangan 6H/6g,untuk ulir M12 x 1.25, digunakan pasangan 5H/4h,untuk ulir M20 x 2, digunakan pasangan 7G/6h.Gambar 4.22. di bawah ini menunjukkan posisi daerah toleransiuntuk ulir mur dan baut.Gambar 4.22 Posisi daerah toleransi mur dan baut dengan simbol H, Gdan e, g, h.Dari gambar di atas, penyimpangan fundamental dari mur dan bautdapat dihitung dengan rumus-rumus sebagai berikut :Penyimpangan bawah untuk toleransi G adalah :DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir173EIG = + (15 + 11p) .mPenyimpangan bawah untuk toleransi H adalah : EIH = 0.Penyimpangan atas untuk toleransi e adalah :
  • 41. Ese = - (50 + 11p) .mPenyimpangan atas untuk toleransi g adalah :Esg = - (15 + 11p) .mPenyimpangan atas untuk toleransi h adalah : esh = 0.1.2. Kelas Toleransi UlirMenurut IS 4218 toleransi dari ulir ada 7 kelas yaitu kelas 3, 4, 5, 6,7, 8 dan 9. Kelas 3, 4 dan 5 digunakan untuk ulir-ulir yang presisi, dimanavariasi suaian sedikit/kecil dan jarak/panjang pasangan ulirnya adalahpendek. Kelas toleransi ulir nomor 6 adalah untuk kelas yang menengahdi mana mur dan baut yang dibuat diperlukan untuk pemasaran. Kelastoleransi 7, 8 dan 9 adalah untuk ulir-ulir yang kurang presisi.Berikut ini beberapa kelas toleransi yang digunakan untukpembuatan ulir pada mur dan baut, khususnya pada diameter minor dandiameter mayor.Diameter minor mur D1 kelas toleransinya : 4, 5, 6, 7, dan 8.Diameter mayor baut d2 kelas toleransinya : 4, 6, dan 8.Diameter efektif mur De kelas toleransinya : 4, 5, 6, 7, 8.Diameter efektif baut de kelas toleransinya : 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.Beberapa rumus yang digunakan menghitung toleransi tersebutadalah sebagai berikut :Td2(6) = mp1803 p2 . 3.15 .Untuk kelas toleransi 4 : Td2 (4) = 0.63 Td2 (6).Untuk kelas toleransi 8 : Td2(8) = 1.6Td2(6).
  • 42. Untuk diameter minor mur dengan kelas toleransi 6 diperoleh hargatoleransinya :TD1(6) = 433p – 199p1.22 .m, untuk p = 0.2 – 0.8 mmDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir174= 230p0.7 .m, untuk p = 1 mm.Untuk diameter efektif baut dengan kelas toleransi 6 maka hargatoleransinya dapat dihitung dengan :Tde(6) = 90p0.4 d0.1.m, dengan d = diameter luar ulirp = kisarMelihat persamaan-persamaan di atas maka nampaknya kelastoleransi 6 merupakan dasar untuk menghitung toleransi dari kelas-kelasyang lain. Berdasarkan pengalaman maka dapat dihitung harga-hargatoleransi untuk kelas toleransi selain 6 yaitu untuk perhitungan diameterefektifnya baik untuk baut maupun mur.Rumus-rumus untuk toleransi diameter efektif baut dengan kelastoleransi 3, 4, 5, 7, 8, dan 9 :Tde(3) = 0.5 Tde(6) Tde(4) = 0.63 Tde(6)Tde(5) = 0.8 Tde(6) Tde(7) = 1.25 Tde(6)Tde(8) = 1.6 Tde(6) Tde(9) = 2 Tde(6)Rumus-rumus untuk toleransi diameter efektif mur dengan kelastoleransi 4, 5, 6, 7, dan 8 :TDe(4) = 0.85 Tde(6) TDe(5) = 1.06 Tde(6)TDe(6) = 1.32 Tde(6) TDe(7) = 1.7 Tde(6)
  • 43. TDe(8) = 2.12 Tde(6)Panjang dari pasangan antara mur dan baut dapat bervariasi antara2.24p.d0.2 sampai 6.7p.d0.2 mm.1.3. Suaian UlirUntuk ulir ISO Metrik ada tiga kelas suaian yang biasa digunakanuntuk membuat pasangan mur dan baut. Ketiga suaian tersebut adalahsuaian close, medium dan free. Pasangan mur dan baut dengan close fitmerupakan pasangan mur dan baut yang memerlukan kerapatan yangtinggi. Sedangkan untuk medium dan free merupakan pasangan mur danbaut biasanya digunakan untuk permesinan, terutama yang suaiandengan sifat sedikit bebas (free) karena memang dibuat untuk maksudmaksudtertentu misalnya untuk perakitan dan reparasi yang memerlukanwaktu cepat dan proses pengerjaannya mudah.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir175Untuk mendapatkan mur dan baut dengan suaian close, mediumdan free digunakan toleransi H, h dan g. Sedangkan kualitas toleransinyaantara 4, 5, 6, 7 dan 8. Tabel 19 menunjukkan kelas suaian menurut ISOMetrik.Tabel 19. Kelas suaian menurut ISO Metrik khusus untuk ulir.Ulir padaSuaian dan toleransiClose Fit Medium Fit Free FitMur
  • 44. Baut5H4h6H6g7H8gPasangan5H/4hPasangan6H/6gPasangan7H/8g2. Ulir UnifiedUlir unified adalah salah satu jenis ulir yang satuannya dalam inchi.Bentuk standar ulir unified dapat dilihat pada gambar 4.4 di muka. Untukdiameter efektifnya maka perhitungan toleransi berkaitan erat dengandiameter mayor, panjangnya pasangan mur dan baut, dan jarak puncakulir.Secara umum, toleransi dari diameter efektif dapat dihitung denganrumus sebagai berikut :TDe . a3 D + b.L + c.pDimana:D = diameter mayorL = panjang pemasangan
  • 45. p = jarak puncak ulira, b, c = konstanteMenurut standar dari British Standard Spesification untuk ulir Whitworth,besarnya konstanta-konstanta tersebut adalah: a = 0.002, b = 0.003, danc = 0.00, semua dalam inchi.Ulir Unified atau ulir-ulir dengan sistem inchi pada umumnyamempunyai jenis-jenis suaian sebagai berikut: Free fit, banyak dijual ditoko-toko suku cadang untuk keperluan permesinan secara umum.4h5H6H6g7H8gKelonggaranminimumDASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir176Bentuk ulir ini bila diperiksa dengan kaliber ulir maka kaliber ulir dapatberputar dengan bebas, akan tetapi masih tetap tidak terlalulonggar/lepas. Medium fit, kebanyakan digunakan pada ulir-ulir yangdibuat dibengkel (toolroom) untuk keperluan khusus dalam permesinan.Pada ulir dengan kelas suaian menengah (medium fit), apabila bentukulirnya diperiksa dengan kaliber pemeriksa ulir, maka kaliber pemeriksa
  • 46. harus diputar dengan sedikit paksaan, tapi tidak terlalu ringan dan tidakpula terlalu keras memutarnya. Close fit, pada waktu memeriksa ulirnyadengan kaliber pemeriksa ulir, maka kaliber tersebut harus betul-betulmempunyai kerapatan yang sempurna dengan permukaan ulir.Untuk kelas toleransi dari ulir Unified menurut British Standard 1580ada tiga kelas yaitu kelas 1A, 2A, dan 3A digunakan untuk menunjukkankelas toleransi dari ulir luar (baut), sedangkan kelas 1B, 2B dan 3Bdigunakan untuk menunjukkan kelas toleransi dari ulir dalam (mur). Kelastoleransi 1A dan 1B untuk perakitan komponen-komponen yang cepatdan cara yang mudah, juga diperlukan sedikit kelonggaran padapasangannya (free fit). Kelas toleransi 2A dan 2B untuk mur-mur danbaut-baut yang toleransinya lebih sempit daripada toleransi kelas 1A dan1B, biasanya digunakan untuk keperluan permesinan secara umum yangsuaian pasangannya termasuk jenis suaian menengah (medium fit).Kelas toleransi 3A dan 3B digunakan untuk ulir-ulir yang memerlukankerapatan yang tinggi di mana ketepatan jarak tempuh kisar (lead) dansudut ulir merupakan elemen yang penting. Ulir dengan kelas toleransi3A dan 3B ini khusus digunakan untuk produksi komponen-komponendnegan kualitas tinggi. Adapun simbol untuk ulir dengan toleransi 3Byang dianjurkan untuk digunakan adalah ½ - 13NC - 3B.Untuk toleransi diameter efektif kelas 2A dapat dihitung denganrumus :Tde(2A) = 0.0015 3 D + 0.0015.L + 0.015.pDimana:D = diameter mayor
  • 47. L = panjang pasanganP = pitchUntuk ulir dalam (mur) dengan kelas 2B diameter efektifnya telah dibaut30% lebih besar dari pada kelas 2A diatas.Untuk kelas 1A dan 1B diameter efektifnya adalah 1.5 kali hargatoleransi kelas 2A dan 2B. Sedangkan untuk kelas 3A dan 3B toleransidiameter efektifnya adalah ¾ kali harga toleransi kelas 2A dan 2B.DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRIBab IV – Pengukuran Ulir177G. Pertanyaan-pertanyaan1. Jelaskan fungsi dari ulir dan jelaskan pula mengapa pengukuran ulirperlu dilakukan.2. Sebutkan macam-macam ulir menurut arah gerakan jalur ulir, jumlahulir tiap gang dan menurut bentuk sisi ulir.3. Sebutkan beberapa elemen penting dari ulir yang perlu diperiksa.4. Gambarlah bagan ulir menurut sistem metrik dan sistem inchi (ulirISO metrik dan ulir Unified).5. Jelaskan arti dari simbol-simbol ulir berikut ini :a. M 12 x 1.75 – 6gb. 14UNC 2A167..6. Kesalahan sudut sisi ulir dapat terjadi karena apa?7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kesalahan diameter fungsional.
  • 48. 8. Jelaskan dengan gambar apa yang dimaksud dengan kesalahanpitch progresif dan kesalahan pitch periodik.9. Bagaimana rumus menghitung diameter mayor ulir bilapengukurannya dengan bench micrometer?10. Ada berapa cara untuk mengukur diameter tusuk ulir? Jelaskandengan singkat.11. Hitunglah besarnya diameter kawat yang terbaik untuk pengukurandiameter tusuk ulir, lengkap dengan gambarnya.12. Bagaimana caranya mengukur sudut ulir yang bentuk ulirnya relatifbesar sehingga sulit diukur dengan alat ukur sudut yang biasadigunakan? Jelaskan dengan gambar.13. Jelaskan beberapa cara untuk mengukur ulir dalam.14. Sebuah ulir yang dibuat dengan simbol M 10 x 1.5 – 6g diperiksadengan metode tiga kawat. Analisislah hasil pengukuran tersebuttermasuk masalah toleransinya.

0 komentar:

Posting Komentar